Get Gifs at CodemySpace.com

Senin, 09 Mei 2011

Kisah Wilma Rudolf

Di sebuah tempat terpencil di Tenessee, USA, seorang bayi perempuan lahir di tengah keluarga yang sangat miskin.
Anak itu adalah anak ke 20 dari 22 bersaudara, lahir premature dan lemah. Kelangsungan hidupnya diragukan semua
orang. Ketika berumur empat tahun dia menderita Pneumonia parah dan demam scarlet – sebuah kombinasi penyakit yang
mematikan yang membuat kaki kirinya lumpuh dan tidak bisa digunakan. Dia harus menggunakan penyangga kaki dari besi
untuk membantunya berjalan. Namun anak ini sangat beruntung karena memiliki seorang ibu yang selalu memberikan dorongan
dan semangat padanya.
Ibunya yang luar biasa selalu mengatakan pada anaknya yang ternyata sangat pandai tersebut bahwa walaupun kakinya harus
menggunakan penyangga, dia dapat melakukan apapun yang dia inginkan dalam hidupnya. Ibunya mengatakan bahwa untuk itu
yang harus dimilikinya adalah keyakinan, kegigihan, keberanian dan semangat yang selalu menggelora.
Lalu pada usia Sembilan tahun, gadis kecil tersebut memutuskan untuk melepaskan penyangga kakinya dan mulai melangkahkan
kakinya yang kata dokter tidak akan bisa normal kembali. Dalam empat tahun dia mulai dapat berjalan secara normal, ini
sebuah keajaiban bagi dunia medis. Dikemudian hari, gadis itu memiliki sebuah impian untuk menjadi pelari wanita terhebat
di dunia. Pertanyaannya, mungkinkah dengan kaki yang tidak sempurna seperti itu?
Di usia yang ke tiga belas tahun, dia mulai mengikuti lomba lari. Dia menjadi yang terakhir mencapai finish. Dia selalu
mengikuti setiap perlombaan lari di SMA dan dalam setiap perlombaan dia selalu menjadi yang terakhir mencapai finish.
Semua orang memintanya untuk menyerah saja! Sampai suatu hari, dia tidak menjadi yang paling akhir mencapai finish dan
akhirnya tibalah hari dimana dia memenangkan lomba lari. Sejak sat itu Wilma Rudolph selalu memenangkan perlombaan lari
yang dia ikuti.
Wilma melanjutkan sekolahnya di Tenessee State University di mana dia bertemu dengan seorang pelatih bernama Ed Temple.
Ed Temple melihat semangat yang menggelora pada diri Wilma dan dia juga melihat sebuah bakat natural dalam diri Wilma.
Dia melatih Wilma sampai Wilma terpilih untuk masuk dalam Tim Olimpiade Amerika.
Dalam sebuah perlombaan lari Wilma harus bertanding melawan Jutta Heine, sorang pelari asal Jerman yang merupakan pelari
terhebat saat itu. Tak seorang pun bisa mengalahkan Jutta, namun dalam nomor lari gawang 100 meter, Wilma Rudolph
memenangkan pertandingan. Dia mengalahkan Jutta lagi pada nomor lari 200 meter. Sekarang Wilma memenangkan 2 medali emas.
Akhirnya di nomor lari 400 meter estafet, Wilma bertemu Jutta lagi. Dua pelari pertama dalam team Wilma melakukan estafet
tongkat dengan sempurna, namun saat pelari ketiga menyerahkan tongkat pada Wilma, dia menjatuhkannya karena sangat tegang.
Wilma melihat Jutta sudah berlari di lintasan mendahuluinya. Dalam situasi seperti itu sangatlah tidak mungkin untuk
mengejar dan mendahukui pelari sekleas Jutta. Namun akhirnya Wilma melakukannya, dia kembali mengalahkan Jutta Heine.
Wilma Rudolph berhasil memenangkan 3 Medali Emas Olimpiade Roma Tahun 1960 !!! Bersama Tim Estafetnya Wilma mencetak Rekor
Dunia Lari 400 meter Estafet!!!
Julukan yang diberikan pada Wilma Rudolph :
Orang di Amerika menyebutnya “The Tenessee Tornado”
Orang Italy menjulukinya “La Gazella Nera” (Si Gazelle Hitam)
Orang Perancis memberi nama “Le Perle Noire” (Si Mutiara Hitam)
US Postal Service (USPS) mencetak perangko 23 Cent dengan gambar Wilma pada tahun 2004, sepuluh tahun setelah Wilma
Rudolph meninggal dunia karena kanker di usia 54 tahun.

Kesimpulan :

Bagaimanapun keadaan anda saat ini, jika anda mempunyai kemauan dan anda katakan bisa, maka anda akan menjadi apa yang
anda inginkan. Keadaan yang sulit bukan suatu alasan untuk tidak meraih sukses...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar